Berani Ungkap Dugaan Korupsi, Ketua LSM Diserang !, Kepsek SMAN 4 Terseret Dugaan Aksi Premanisme
Lahat, Sumatera Selatan – Keberanian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lapisan Pemantau Situasi (LAPSI) dalam melaporkan dugaan pungutan liar (pungli) di lingkungan SMAN 4 Lahat ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, justru dibalas dengan kekerasan fisik.
Ketua LAPSI Lahat, Khoiri, menjadi korban pemukulan oleh seseorang yang diduga kuat sebagai preman berinisial “MARDAN”, pada 9 April 2025 lalu. Kejadian tersebut berlangsung di pekarangan rumah sekretaris LAPSI, Bambang, yang menjadi saksi peristiwa intimidasi dan kekerasan tersebut.
Dalam insiden tersebut, “MARDAN” mendatangi lokasi dan mengaku diutus oleh Kepala Sekolah SMAN 4 Lahat, Baslini. Ia membawa uang tunai sebesar Rp1 juta dan memaksa Khoiri untuk mencabut laporan dugaan pungli yang sudah dilayangkan ke Kejati Sumsel. Tak hanya itu, “MARDAN” bahkan mengancam akan membunuh Khoiri jika tawarannya ditolak.
Saat itu juga terjadi aksi pemukulan yang menyebabkan Khoiri mengalami luka lebam di bagian wajah. Setelah sempat menjalani pengobatan dan menyelesaikan kegiatan di Palembang, Khoiri akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lahat pada 11 April 2025.
“Ini sudah bukan sekadar intimidasi biasa, ini adalah serangan terhadap perjuangan masyarakat dalam memberantas praktik kotor di dunia pendidikan. Kami sangat menyayangkan jika benar seorang kepala sekolah bisa menyuruh preman untuk mengintimidasi rakyat,” tegas Khoiri saat dikonfirmasi media.
Sementara itu, LAPSI menilai bahwa dugaan keterlibatan Kepala Sekolah SMAN 4 Lahat tidak bisa dianggap enteng. Mereka mendesak Polres Lahat untuk segera memanggil dan memeriksa Baslini, karena indikasi perintah kepada “MARDAN” untuk melakukan tindakan kriminal cukup kuat.
“Kalau ini tidak ditindak, maka siapa pun yang memperjuangkan keadilan akan terus dibungkam dengan cara-cara kekerasan seperti ini. Kami minta agar hukum ditegakkan secara adil. Premanisme tidak boleh merajalela!” tambah Bambang.
Saat ini, LAPSI tengah menunggu tindak lanjut proses hukum dari laporan resmi yang telah dibuat. Mereka juga menyampaikan siap membawa kasus ini hingga ke tingkat Polda maupun Komnas HAM jika aparat di daerah terkesan lamban menangani.
Tim media masih berusaha menghubungi pihak SMAN 4 Lahat untuk mendapatkan klarifikasi atas tuduhan ini. Sampai berita ini diturunkan, Baslini belum memberikan tanggapan resmi.
Bambang/Khoiri