Liputanresolusi.com | Sumatera Utara
Bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh dalam beberapa hari terakhir tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga berdampak langsung pada mahasiswa asal Sumatera Utara yang tengah menempuh pendidikan di Kota Lhokseumawe, khususnya di wilayah Aceh Utara dan sekitarnya. Hingga Rabu (10/12/2025), kondisi sebagian mahasiswa dilaporkan sangat memprihatinkan.
Sejumlah mahasiswa mengalami kerusakan tempat tinggal akibat genangan air yang memasuki kamar kos. Tidak sedikit pula yang kehilangan barang-barang penting, mengalami keterbatasan bahan pangan, pakaian, hingga perlengkapan kuliah. Jauh dari keluarga, para mahasiswa ini menghadapi situasi penuh tekanan dan membutuhkan perhatian serius. Informasi tersebut disampaikan oleh salah satu dosen sekaligus pembina IMSU, Romi Asmara, SH., M.Hum., dari salah satu universitas ternama di Lhokseumawe, Aceh Utara.
IMSU: Pemerintah Tidak Boleh Tutup Mata
Ikatan Mahasiswa Sumatera Utara (IMSU) menilai kondisi yang dialami mahasiswa perantau tersebut tidak boleh diabaikan. Menurut IMSU, mahasiswa merupakan aset penting bagi pembangunan Sumatera Utara, sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut wajib hadir memberikan perlindungan dan bantuan ketika terjadi situasi darurat.
“Sebagai dosen dan pembina IMSU, saya ingin mengingatkan kepada pemerintah bahwa mahasiswa Sumut yang sedang menuntut ilmu di luar daerah, termasuk yang kini terdampak banjir di Lhokseumawe dan Aceh Utara, adalah aset penting bagi masa depan pembangunan daerah. Mereka calon tenaga profesional dan pemimpin. Jangan sampai pemerintah hanya muncul ketika bangga dengan prestasi mahasiswa, tetapi hilang saat mahasiswa membutuhkan pertolongan. Membantu mereka sekarang bukan pilihan, itu kewajiban,” tegas Romi.
Hal senada disampaikan Ketua Umum IMSU, Mas Ivan Alfaris Gea. Ia menuturkan bahwa mahasiswa yang merantau tidak hanya membawa nama daerah, tetapi juga sedang memperjuangkan masa depan diri dan daerah asal.
“Ketika banjir melanda dan mereka terdampak, mereka tidak boleh dibiarkan menghadapi semuanya sendirian,” ujar Ivan.
Seruan Mendesak dari Pengurus IMSU
Wakil Ketua Umum IMSU, Rifky Dalimunthe, juga mengecam lambannya respon pemerintah terhadap kondisi mahasiswa asal Sumut di Aceh.
“Kejadian ini menjadi tamparan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Pemerintah lalai dalam memastikan keselamatan dan keberlangsungan hidup mahasiswa yang terdampak bencana. Kami mendesak Pemprov Sumut untuk segera turun tangan memberi bantuan yang layak, baik dari sisi logistik maupun kebutuhan lain. Kehadiran pemerintah sangat dibutuhkan sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak daerah yang sedang berjuang di tanah rantau,” jelas Rifky.
Rifky menambahkan bahwa IMSU siap menjadi jembatan koordinasi jika pemerintah hendak menyalurkan bantuan.
“Ini saatnya pemerintah tidak hanya melihat, tetapi hadir dan bergerak. IMSU siap berkoordinasi dan memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran. Mahasiswa Sumut harus merasa bahwa daerahnya tidak pernah meninggalkan mereka,” tuturnya.
Hingga berita ini diterbitkan, IMSU menyebutkan bahwa data resmi jumlah mahasiswa asal Sumatera Utara yang terdampak bencana di Aceh Utara masih dalam proses pendataan.
TAK